Kamis, 30 September 2010

Kronologi Bentrokan di Jalan Ampera Jakarta Selatan

Kejadian berdarah yang terjadi di Jalan Ampera Raya atau tepatnya di depan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (29/09/2010) mengakibatkan tiga orang tewas, puluhan orang dan aparat kepolisian luka-luka.

Insiden ini terkait dengan kasus persidangan bentrokan di Kafe Blowfish, Jakarta Selatan, April 2010 lalu, yang menewaskan dua orang. Rencananya sidang ini digelar pukul 13.00 WIB. Ironisnya, sidang yang merupakan lanjutan sidang sebelumnya Rabu (22/09/2010), ini diwarnai kericuhan.

Kelompok massa yang datang dengan menggunakan tiga bus Kopaja langsung terlibat saling serang dengan kelompok massa lain yang sudah terlebih dahulu berada di PN Jakarta Selatan. Bentrokan terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Kedua kelompok menggunakan senjata tajam, seperti golok, samurai, parang, bahkan senjata api.

Beberapa kali terdengar suara tembakan.  Tiga bus Kopaja yang ditumpangi sebuah kelompok hancur, karena dipukul dengan kayu dan batu oleh kelompok lain.

Bentrokan sedikit mereda setelah pasukan Brigade Mobil (Brimob) tiba di lokasi sekitar pukul 13.10 WIB.Mereka berupaya menghalau kelompok massa yang jumlahnya lebih banyak agar mundur dan menjauhi lokasi bentrokan. Pada pukul 13.30 WIB, hingga akhirnya kelompok massa membubarkan diri.

Berikut adalah kronologi awal kasus Blowfish hingga masuk ke proses persidangan dan detik-detik terjadi tragedi kerusuhan antar pendukung.

4 April 2010
Perkelahian antara dua kelompok suku yaitu Ambon dan Flores meledak di Blowfish, klub kongkow elite di Jakarta yang bertempat di Plaza City sekitar pukul 01.00 WIB. Perkelahian bermula saat seorang pemuda 17 tahun berusaha menerobos masuk klub. Saat bodyguard melarang masuk, ia memaksa dan akhirnya dipukuli oleh petugas satpam yang terlebih dahulu dipukulinya. Laki-laki itu mengaku anak pejabat, dan janji akan membalas.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar kala itu mengatakan, peristiwa itu berlatar belakang kekesalan petugas keamanan yang sebelumnya dipukul pengunjung karena tak tersedianya meja. Dalam bentrokan itu, M Soleh meninggal disusul oleh temannya, Yopi Inggratubun, yang meninggal dua minggu kemudian setelah dirawat di RS Medistra.

22 September 2010
Persidangan insiden Blowfish digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk kali perdana. Terdakwa kasus Blowfish, Bernadus Melala dan Kanor Lolo, didudukkan di kursi terdakwa. Namun, mereka lalu diamuk dan dipukuli pengunjung sidang dari kelompok berbeda yang bertikai saat hendak dibawa keluar dari ruang tahanan pengadilan menuju ruang sidang. Polisi sempat beberapa kali melepaskan tembakan peringatan, tetapi tetap tak mampu menghadang bentrok antara dua kubu.

29 September 2010 
Agenda persidangan lanjutan kasus Blowfish. Agenda ini bertepatan juga dengan agenda persidangan perdana mantan Kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji dalam dua perkara suap dan korupsi masing-masing menerima suap dalam penanganan kasus Arowana dan perkara korupsi dana pengamanan Pilkada Jawa Barat tahun 2008.

Pukul 09.00 
Sebanyak dua SSK polisi Samapta dan Antihuru-hara disiapkan oleh kepolisian lengkap dengan tameng dan helm pelindungnya guna mengamankan dan mengantisipasi terjadinya kembali aksi kerusuhan pengunjung sidang Blowfish. Pengunjung sidang Blowfish dan Susno sudah mulai terlihat mendatangi Pengadilan Negeri.

Pukul 10.30 
Susno tiba di Pengadilan dengan pengawalan ketat. Kericuhan terjadi kala pemburu berita mencoba mengabadikan kedatangan dan sidang perdana mantan Kapolda Jawa Barat itu. Satu kaca nako ruang pos bantuan hukum Ikadin di pengadilan pecah karena kericuhan.

Pukul 11.00 
Susno dihadapkan ke persidangan dengan agenda pembacaan dakwaan. Ruang sidang utama dipenuhi pengunjung, keluarga Susno, dan awak media. Di sisi lain, pengunjung sidang Blowfish berkeliaran mulai memenuhi lokasi persidangan.

Pukul 12.00 
Susno selesai melalui persidangan perdananya. Kericuhan kembali terjadi saat pemburu media berlomba mengabadikan dirinya dan memintai tanggapannya seputar dakwaan jaksa. Ibunda Susno, Mardiyah, dan keluarga besar Susno pun turut terseret desak-desakan dan aksi dorong yang mewarnai kericuhan.

Pukul 13.00 
Aksi kerusuhan mulai pecah di antara kedua kubu “Blowfish” di luar area pengadilan, tepatnya di Jl Ampera Raya, di depan PN Jakarta Selatan. Kericuhan diduga bermula dari isu di antara kedua kelompok. Beredar kabar, salah satu kelompok mendatangi pengadilan dengan menumpang Kopaja jurusan Tanah Abang-Blok M guna melakukan aksi penyerangan lanjutan terhadap salah satu kelompok sebagai imbas dari kerusuhan sidang sebelumnya.

Salah satu kelompok yang mendengar isu itu menghampiri kelompok satunya dan berusaha menghadang kelompok lawan mereka di sekitar Jl Ampera sebelum sampai di depan Pengadilan. Badan bus Kopaja 608 yang diisukan ditumpangi lawan mereka itu pun menjadi sasaran amuk. Kaca dan kursi hancur karena dipukul dengan kayu dan batu. Beberapa orang juga terlihat menggoyang-goyangkan bus tersebut, sedangkan sebagian lain berniat membakar bus dengan memantik korek. Bus yang terparkir di depan toko buah Total Fresh tersebut terus menjadi bulan-bulanan massa. Namun, rencana membakar bus tersebut kemudian dibatalkan karena sebagian orang berusaha menghalangi hal tersebut.

Aksi saling pukul dan lempar batu pun mulai terjadi di antara kedua kubu. Suasana mencekam. Warga dan pengguna jalan yang melintas dengan kendaraan ketakutan. Lalu lintas yang sebelumnya sudah macet menjadi tambah macet. Tembakan peringatan dan tembakan lainnya mulai terdengar bersahut-sahutan. Parang dan pedang tergenggam saling terayun dari masing-masing anggota kelompok ke arah masing-masing anggota kelompok lawan. Di antara mereka juga diketahui membawa senjata api. Seorang lelaki tampak terkapar di tengah jalan. Darah berlinang di tubuhnya.

Pukul 14.00 
Personel kepolisian Antihuru-hara tambahan dari Polres Jakarta Pusat datang. Disusul oleh kedatangan satu ambulans PMI Jakarta Selatan dan beberapa mobil polisi lainnya. Korban kerusuhan mulai dievakuasi satu demi satu setelah sebelumnya sempat terabaikan karena tidak ada petugas medis.

Pukul 14.50 
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Raffli Amar mendatangi lokasi. Kapolda Metro Jaya Irjen Timur Pradopo menyusul datang meninjau lokasi. Boy melansir, tiga orang menjadi korban tewas akibat bentrok dan lebih dari sepuluh orang luka-luka.

Bentrokan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Kerusuhan terjadi lagi saat persidangan perkara bentrokan di klub malam, Blowfish digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dua pengunjung sidang mengalami luka parah akibat tangan dan kepalanya terkena parang.

Ratusan orang dari pihak pendukung dan lawan dari terdakwa terlibat baku hantam di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu 29 September 2010. Tampak pula di antara mereka membawa senjata seperti parang.

Di tengah kerusuhan, terlihat dua korban terkapar dengan luka di bagian tangan dan kepalanya. Mereka pun langsung dibawa ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan taksi.

Sementara itu, untuk mengantisipasi kerusuhan meluas, pihak kepolisian beberapa kali melepaskan tembakan peringatan. Upaya polisi ini membuat dua kubu yang tengah bentrok mulai membubarkan diri dan berlarian.

Dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan enam tersangka. Mereka dinilai harus bertanggung jawab atas bentrokan di Klab Blowfish pada 4 April 2010. Dalam bentrokan itu, dua pengunjung tewas. Ini merupakan rusuh kedua kalinya. Sidang sebelumnya beberapa waktu lalu juga diwarnai dengan kericuhan dan beberapa orang terluka.

Pada saat kejadian pendukung terdakwa melepaskan tembakan ke arah polisi yang berjaga di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (29/9). Tembakan sempat menyerempet kaki kiri Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Gatot Eddy.

Naas peluru mengenai kaki ajudan Kapolres, yang sedang berdiri di belakangnya. Petugas yang tidak disebutkan namanya ini langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Komisaris Besar Gatot Eddy sempat memperlihatkan bekas serempetan peluru. Celana sobek dan terdapat bekas luka bergaris di betis kirinya.

Dua kelompok massa saling menyerang di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sekitar pukul 13.15 saat akan dilangsungkan kasus kerusuhan di tempat hiburan Blowfish yang terjadi awal April lalu.

Dari pengamatan, beberapa dari massa terlihat membawa senjata tajam seperti golok. Salah seorang dari mereka, kakinya terluka. Jalan Ampera ke arah Ragunan ditutup. Situasi masih mencekam.

Polisi mengaku kesulitan meredam massa yang emosi. “Kalau senjata tajam kami masih bisa kendalikan, tapi ini pakai senjata api,” ujar Komisaris Besar Gatot Eddy.

Mereka berupaya mengendalikan keadaan dengan membentuk barikade yang memisahkan kubu berseteru. Kubu pendukung terdakwa didesak ke arah selatan di Jalan Ampera, sementara pendukung korban berada di depan Pengadilan Negeri Jakarta atau bagian utara.

Saat ini petugas mendapatan tambahan personil dari Kepolisian Daerah. “Lebih dari 100 orang. Total ada sekitar 400 orang,” kata Komisaris Besar Gatot Eddy.

Satu korban ditemukan tewas di sebuah rumah warga yang berlokasi di sebelah Jalan Ampera Raya nomor 158, Cilandak, sekitar 200 meter dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Komisaris Nurdi Satriadji korban meninggal akibat tertembak. Namun dia tidak merinci di bagian mana luka bersarang.

Dia melanjutkan, ada tiga korban meninggal yaitu: Agustinus Romadona, Saifudin, Ceko Kei. “Satu meninggal karena tembakan, dua akibat bacokan,” katanya tanpa merinci lebih lanjut.

Selain korban jiwa, ada tiga Kopaja yang rusak. Seluruh kaca pecah karena karena mengangkut satu dari dua kubu yang bentrok.

Saat ini ketiga korban masih menunggu mobil jenazah untuk dikirim ke RS Sakit Polri Sukanto, Kramatjati.

Situasi di Jalan Ampera Raya saat ini sudah berangsur normal. Setelah berhasil dipisahkan, kedua kubu tidak lagi bentrok. Lokasi malah diramaikan oleh warga sekitar yang datang menonton. Hingga laporan diturunkan Jalan Ampera masih ditutup.

Kapolda Metro Irjen Timur Pradopo menyatakan akan menindak tegas semua yang terlibat dalam bentrokan berdarah di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. “Kami tindak sesuai aturan berlaku,” kata Timur, Rabu (29/9), tanpa merinci tindakan yang akan dilakukan itu. Menurut Timur, saat ini anak buahnya masih mendata jumlah korban dan kerusakan akibat bentrokan itu.

Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Gatot Edy mengatakan, polisi akan melengkapi diri dengan senjata api dalam pengamanan sidang selanjutnya. “Kalau mereka pakai senpi (senjata api), kami juga akan siapkan,” kata Komisaris Besar Gatot Eddy.

Gatot Eddy mengatakan, saat ini ada dua anggota polisi yang menjadi korban akibat bentrokan itu. Mereka adalah Brigadir Satu Gerhana dan Ajun Komisaris Lambua. Gerhana menderita luka tembak di kaku sedangkan luka Lambua di tangan. Keduanya saat ini sudah mendapat perawatan medis.

Saat berita ini dilaporkan, situasi di Jalan Ampera Raya sudah berangsur normal. Sejumlah kendaraan bermotor terlihat melintas di jalan itu. Saat terjadi bentrokan jalan itu ditutup. Kendaraan dari arah Cilandak maupuan dari arah Kemang terpaksa harus mencari jalan lain. Garis polisi yang sebelumnya terpasang di depan kantor Medco, saat ini juga sudah dibuka.

Massa yang sebelumnya terlibat bentrok, sudah tidak terlihat lagi di sekitar gedung pengadilan.

Satu orang korban meninggal dalam kerusuhan sidang Blowfish di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawa ke Rumah Sakit Pusat Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Frederick Philo Letlet, korban meninggal itu awalnya dibawa ke rumah sakit JMC, Jakarta Selatan. “Saat sampai disini sudah meninggal dunia, sehingga langsung dibawa polisi ke RS Polri,” kata Kepala Keamanan Rumah Sakit, Sutopo Subagio pada Tempo, Rabu ini.

Pria kelahiran Merauke, 3 April 1987 itu mengalami luka bacok parah di bagian kepala kanan, mata kanan, dagu, lengan kanan, dan perut bagian kiri. Jasad Frederick sampai rumah sakit JMC sekitar pukul 14.15 WIB. “Karena sudah meninggal sehingga langsung dikirim ke RS Polri,” kata Sutopo.

Selain Frederick, 3 orang korban luka dalam kerusuhan itu juga sempat dibawa ke Rumah Sakit JMC. “Namun juga tidak dirawat di sini, tiga orang luka itu langsung dibawa ke RSPP dan RS Medistra,” lanjut Sutopo.

Namun Sutopo mengaku tidak tahu nama para korban tersebut. “Namanya kami tidak tahu, saat itu tanpa identitas dan tidak sempat dirawat di sini,” katanya. Meskipun begitu Sutopo mengaku bahwa salah satu korban luka adalah anggota polisi. “Anggota polisi yang luka dibawa ke RSPP, korban lain ke RS Medistra,” katanya.


Selasa, 28 September 2010

Kontroversi Batu Gantung

1. Batu Gantung.

























2. Manipulasi Batu Gantung.



















































Benar ataupun tidak, saya tidak mengetahui apapun tentang hal ini, yang pasti kesemuanya menunjukkan kebesaran Allah atas kekuasaan-Nya.

21 Masjid Terbesar di Dunia

01.
























Masjidil Al-Haram merupakan masjid terbesar di dunia. Terletak di kota Mekah, mengelilingi Ka'bah, tempat yang khusus bagi umat Islam di seluruh dunia, sebagai kiblat mat Islam di seluruh dunia dan merupakan tempat suci Islam. Masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Agung. Struktur saat ini mencakup area seluas 4.008.020 meter persegi (990,40 hektar) termasuk ruang berdoa outdoor dan indoor dan dapat menampung sampai dengan empat juta jamaah Muslim selama periode haji, salah satu pertemuan tahunan terbesar orang-orang islam di dunia.


02.
























Masjidil al-Nabawi (Masjid Nabi), Masjid yang terletak di kota Madinah. Sebagai tempat peristirahatan terakhir Nabi Muhammad S.A.W, itu dianggap tempat paling suci kedua dalam Islam oleh umat Muslim (yang pertama adalah Masjidil Al-Haram di Mekkah) dan merupakan masjid terbesar kedua di dunia.

03.









































Imam Reza Shrine di Masyhad, Iran adalah sebuah kompleks yang berisi makam Imam Ridha, Imam kedelapan Syiah Imamiyah dan dikenal sebagai masjid terbesar ketiga di dunia. Juga terkandung di dalam kompleks meliputi: Masjid Goharshad, museum, perpustakaan, empat seminari, kuburan, Universitas Islam Razavi Ilmu, sebuah ruang makan bagi para peziarah, ruang doa yang luas, dan bangunan lainnya.

04.





















Masjid Istiqlal, terletak di Jakarta, Indonesia merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara dalam hal kapasitas untuk menampung orang. Namun dalam hal struktur bangunan dan tutupan lahan, Istiqlal merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan keempat terbesar di dunia. Ini masjid nasional Indonesia dibangun untuk memperingati kemerdekaan Indonesia, sebagai rasa syukur rahmat Allah S.W.T atas kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu masjid nasional Indonesia bernama Istiqlal, sebuah kata Arab untuk Kemerdekaan.

05.





















Masjid Hassan II. Terletak di Casablanca merupakan masjid terbesar di Maroko dan masjid terbesar kelima di dunia. Dirancang oleh arsitek Perancis Michel Pinseau dan dibangun oleh Bouygues [1]. Ia berdiri di sebuah tanjung memandang ke Atlantik, yang dapat dilihat melalui lantai kaca raksasa dengan ruang untuk 25.000 jamaah. Sebuah 80.000 selanjutnya dapat ditampung di dasar yang berdampingan dengan masjid untuk total 105.000 jamaah hadir pada waktu tertentu di masjid Hassan II. dan juga termasuk menara tertinggi di dunia pada 210 m (689 kaki).

06.






















Masjid Faisal, Islamabad, Pakistan. Masjid Faisal di Islamabad merupakan masjid terbesar di Pakistan dan Asia Selatan dan masjid terbesar keenam di dunia. Ini adalah masjid terbesar di dunia 1986-1993 ketika dikalahkan dalam ukuran oleh penyelesaian Masjid Hassan II di Casablanca, Maroko. Ekspansi selanjutnya dari Masjidil Al-Haram (Masjid Agung) dari Mekah dan Masjidil al-Nabawi (Masjid Nabi) di Madinah, Arab Saudi selama tahun 1990-an dinyatakann Masjid Faisal untuk tempat keempat dalam hal ukuran. Masjid Faisal dipahami sebagai Masjid Nasional Pakistan. Ini memiliki luas tertutup 5.000 m2 (54.000 kaki persegi) dan memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 300.000 jamaah (100.000 dalam doa halaman utama aula, dan 200.000 lainnya di lahan sebelah nya).

07.

























Masjid Badshahi, Lahore, Pakistan. Masjid Badshahi atau 'Masjid Kaisar' di Lahore merupakan masjid terbesar kedua di Pakistan dan Asia Selatan dan masjid terbesar ketujuh di dunia. Masjid penuh dengan keindahan, semangat, dan keagungan di dalam era Mughal, yang merupakan paling terkenal dan daya tarik wisata. Mampu menampung 10.000 jamaah di ruang doa utama dan 100.000 lebih lanjut dalam halaman, itu  merupakan masjid terbesar di dunia 1673-1986 (jangka waktu 313 tahun), ketika dikalahkan dalam ukuran oleh penyelesaian Masjid Faisal di Islamabad. Hari ini, ia tetap menjadi masjid terbesar kedua di Pakistan dan Asia Selatan dan masjid terbesar kelima di dunia.


08.

























Masjid Sheikh Zayed. Masjid Sheikh Zayed di Abu Dhabi merupakan masjid terbesar di Uni Emirat Arab dan masjid terbesar kedelapan di dunia. Hal ini dinamai Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri dan Presiden pertama Uni Emirat Arab, yang juga dimakamkan di sana. Masjid ini secara resmi dibuka pada bulan Ramadhan tahun 2007.


09.

























Masjid Jama, Delhi, India. Masjid Jama, umumnya dikenal sebagai Masjid Jama Delhi, adalah masjid utama Old Delhi di India. Ditugaskan oleh Kaisar Mughal Shah Jahan, pembangun Taj Mahal, dan selesai pada tahun 1656 Masehi, itu adalah masjid terbesar dan paling terkenal di India dan masjid terbesar kesembilan di dunia. Terletak pada asal jalan sentral yang sangat sibuk Old Delhi, Chandni Chowk. Nama kemudian, Masjid Jama, adalah mengacu pada shalat Jumat mingguan umat Muslim, Jummah, yang biasanya dilakukan di sebuah masjid, masjid jamaat. Halaman masjid bisa menampung hingga dua puluh lima ribu jamaah.


10.





















Baitul Mukarram, Bangladesh. Baitul Mukarram adalah masjid nasional Bangladesh. Terletak di jantung Dhaka, ibukota Bangladesh, masjid ini didirikan pada 1960-an. Masjid ini memiliki kapasitas 30.000 jamaah, memberikan posisi terhormat menjadi masjid terbesar ke-10 di dunia. Namun masjid ini terus semakin penuh sesak. Hal ini terutama terjadi selama bulan suci Ramadhan, yang mengakibatkan pemerintah Bangladesh harus menambahkan ekstensi ke masjid, sehingga meningkatkan kapasitas untuk setidaknya 40.000 jamaah.


11.























Masjid Agung Sultan Qaboos, Oman. Pada tahun 1992 Sultan Qaboos diarahkan bahwa negaranya Oman harus memiliki Masjid Agung. Sebuah kompetisi untuk desain terjadi pada tahun 1993 dan setelah situs dipilih pada konstruksi Bausher dimulai pada tahun 1995. Bangunan kerja, yang dilakukan oleh Carillion Alawi LLC mengambil enam tahun dan empat bulan. Masjid dibangun dari 300.000 ton batu pasir India dan masjid terbesar kesebelas di dunia. The musalla utama (tempat shalat) adalah persegi (eksternal dimensi 74,4 x 74,4 meter) dengan kubah pusat naik hingga ketinggian lima puluh meter di atas lantai. Kubah dan menara utama (90 meter) dan empat menara mengapit (45,5 meter) adalah visual fitur utama masjid.


12.

























Masjid Id Kah, Cina. Masjid Id Kah adalah sebuah masjid yang terletak di Kashgar, Xinjiang, di barat Republik Rakyat China. Ini adalah masjid terbesar di Cina dan masjid terbesar kedua belas di dunia. Setiap Jumat, masjid selalu dipenuhi hampir 10.000 jamaah dan dapat menampung hingga 20.000. Masjid ini dibangun oleh Mirza Saqsiz di ca. 1442 (meskipun dimasukkan struktur tua bahwa kembali ke 996) dan mencakup 16.800 meter persegi.


13.

























Masjid Negara, Malaysia. Masjid Negara adalah masjid nasional Malaysia, yang terletak di Kuala Lumpur. Ini memiliki kapasitas 15.000 orang dan terletak diantara 13 hektar (53.000 m2) dari taman yang indah. Struktur asli dirancang oleh tim tiga orang dari Departemen Pekerjaan Umum arsitek Inggris Howard Ashley, dan Malaysia Hisyam Albakri dan Baharuddin Kassim. Awalnya dibangun tahun 1965, itu adalah pendekatan berani dan modern di beton bertulang, simbolis aspirasi dari Malaysia kemudian baru merdeka. Fitur utamanya adalah menara 73 meter-tinggi dan atap bintang 18-menunjuk beton utama. Payung, identik dengan daerah tropis, adalah fitur mencolok atap utama adalah mengingatkan payung terbuka, tutup menara adalah satu dilipat. Pelat dilipat dari atap utama beton adalah solusi kreatif untuk mencapai rentang yang lebih besar diperlukan di ruang pertemuan utama. Mencerminkan kolam dan air mancur yang tersebar di seluruh kompleks. Masjid Negara yang dikenal sebagai masjid terbesar ketiga belas di dunia.


14.














Masjid Aqsa Rabwah, Pakistan. Masjid Aqsa merupakan masjid terbesar komunitas Muslim Ahmadiyah. Batu pondasi yang telah diletakkan pada tahun 1966 dan peresmian gedung berlangsung pada tanggal 31 Maret 1972. Masjid ini masjid utama dari Ahmadiyah di Rabwah untuk 12.000 jamaah. Desain berasal dari masjid, Abdul Rashid, atas permintaan Mirza Basheer-ud-Din Mahmood Ahmad harus terjadi dalam satu Tengah Masjid Rabwah. cetak biru itu sudah dibentuk selama masa jabatannya. Pada 28 Oktober 1966 Mirza Nasir Ahmad meletakkan dasar untuk Masjid Aqsa. Khotbah Jumat khalifah ketiga 31 Masjid tersebut dibuka pada bulan Maret 1972. Masjid Aqsa adalah masjid terbesar keempat belas di dunia.


15.



























Masjid Baitul Futuh. Masjid Baitul Futuh merupakan masjid terbesar di Eropa Barat dan kelima belas terbesar di dunia dengan luas 5,2 hektar (21.000 m2), kompleks masjid dapat menampung hingga 10.000 jamaah. Dibangun pada tahun 2003 dengan biaya sekitar £ 5,5 juta sepenuhnya dari sumbangan dari komunitas Muslim Ahmadiyah, itu terletak di pinggiran London selatan-barat, di samping stasiun kereta api Morden Selatan, 150 meter dari Underground Morden.


16.

























Masjid Grozny Kubah Tengah. Masjid Grozny Kubah Tengah terletak di Grozny, ibukota Chechnya, dan menyandang nama Akhmad Kadyrov. Desain masjid ini didasarkan pada Masjid Biru di I.stanbul. Pada tanggal 16 Oktober 2008, masjid ini resmi dibuka dalam sebuah upacara di mana pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov dan berbicara dengan Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin. Masjid ini adalah salah satu yang terbesar di Eropa. Masjid ini dapat menampung 10.000 jamah yang melakukan shalat pada waktu yang bersamaan dan yang menarik dari Masjid ini yaitu menara yang mencapai 60m tinggi dan merupakan masjid terbesar keenam belas di dunia.


17.






















Masjid Sultan Ahmed, Istanbul, Turki. Masjid Sultan Ahmed adalah sebuah masjid sejarah di Istanbul, kota terbesar di Turki dan ibukota Kekaisaran Ottoman (1453-1923). Masjid ini dikenal sebagai Masjid Biru karena ubin biru yang menghiasi dinding interiornya. Dibangun antara 1609, dan 1616 pada masa pemerintahan Ahmed I. Seperti masjid lain, juga terdiri dari makam pendiri, madrasah dan rumah sakit. Sementara masih digunakan sebagai masjid, Masjid Sultan Ahmed juga menjadi daya tarik wisata. Masjid Sultan Ahmed dikenal sebagai masjid terbesar ketujuh belas di dunia.

18.






















Masjid Al Fatih (Masjid Agung Bahrain). Masjid Al-Fatih juga dikenal sebagai Al-Fatih Islamic Center dan Masjid kedelapan belas dari masjid terbesar di dunia, mampu menampung lebih dari 7.000 jamaah pada satu waktu. Masjid ini adalah tempat ibadah terbesar di Bahrain. Hal ini terletak di sebelah King Faisal Highway di Juffair, yang merupakan kota yang terletak di ibu kota Manama. Masjid ini sangat dekat dengan Royal Bahraini Palace, kediaman raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifah. Kubah besar dibangun di atas Masjid Al-Fatih yang terbuat dari fiberglass murni.


19.

























Masjid Al Tooba (Masjid Gol), Karachi, Pakistan. Masjid Al Tooba atau Masjid Tooba terletak di Karachi, Sindh, Pakistan. Penduduk lokal sering menyebutnya sebagai Masjid Gol. Masjid Al Tooba dibangun pada tahun 1969 di Perumahan Pertahanan Society, Karachi merupakan masjid terbesar kesembilan belas di dunia. Hal ini terletak tak jauh dari Jalan Korangi utama. Masjid Al Tooba sering diklaim sebagai kubah masjid terbesar di dunia. Hal ini juga merupakan sebagai obyek wisata utama di Karachi. Masjid Al Tooba dibangun dengan marmer putih murni. Kubah dari Masjid Al Tooba adalah 72 meter (236 kaki) diameter, dan seimbang pada dinding sekitarnya rendah tanpa pilar pusat. Masjid Al Tooba memiliki menara tunggal yang berdiri 70 meter tingginya. Ruang utama dari masjid memiliki kapasitas 5.000 orang. Masjid ini mempunyai keunikan apabila seseorang berbicara dalam salah satu ujung kubah dapat didengar di ujung lain. Masjid ini dirancang oleh arsitek Pakistan Dr Babar Hamid Chauhan.


20.




























































































Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, Palestina (Masjid Al-Aqsa Yang Asli). Masjid Al-Aqsa juga dikenal sebagai al-Aqsa, adalah tempat suci umat Islam di Kota Lama Yerusalem. Situs yang termasuk masjid (bersama dengan Kubah Batu) juga disebut sebagai al-Haram ash-Sharif atau Tanah Suci Yang Mulia. Tempat ini oleh kaum Yahudi dan Nasrani dikenal pula dengan sebutan Bait Suci (bahasa Ibrani: ×”ַר ×”ַבַּ×™ִת, Har haBáyit, bahasa Inggris : Temple Mount), suatu tempat paling suci dalam kaum Yahudi yang umumnya dipercaya merupakan tempat Bait Pertama dan Bait Kedua dahulu pernah berdiri. Secara luas dianggap sebagai tempat suci ketiga dalam umat Islam, umat Islam percaya bahwa Nabi Muhammad  SAW diangkat ke Sidratul Muntaha dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjid Al-Haram di Mekkah ke Masjidil Al-Aqsa dalam peristiwa Isra' Mi'raj selama Perjalanan Malam. Umat Islam menyatakan bahwa Nabi Muhammad S.A.W berkiblat dalam shalat ke arah Masjidil Al-Aqsa sampai bulan ketujuh belas setelah hijrah, sebelum Allah S.W.T memerintahkan Beliau untuk mengubah arah kiblat ke Kabah. Masjid Al-Aqsa adalah sebagai masjid terbesar kedua puluh di dunia. Masjid adalah tempat ibadah bagi umat Islam. Muslim sering merujuk ke masjid dengan nama Arab, Masjid. Masjid berfungsi sebagai tempat di mana umat Islam bisa datang bersama-sama untuk shalat, berdoa dan juga sebagai pusat informasi, pendidikan dan penyelesaian sengketa.

21.
























Masjid Al-Sakhrah, Yerusalem, Palestina (Masjid Al-Aqsa Yang Palsu). Kubah Shakhrah (Arab: مسجد قبة الصخرة, translit.: Qubbat As-Sakhrah, Ibrani: כיפת הסלע, translit.: Kipat Hasela, Turki: Kubbetüs Sahra, Inggris: Dome of the Rock, arti harfiah: "Kubah Batu") adalah tempat suci umat Islam dan marka tanah utama yang terletak di tengah-tengah di dalam tembok kompleks Al-Haram asy-Syarif, kompleks ini sendiri berada dalam tembok Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur). Kubah Shakhrah ini selesai didirikan tahun 691, menjadikannya bangunan Islam tertua yang masih ada di dunia. Kubah Shakhrah bukanlah sebuah masjid, sebaliknya, merupakan sebuah kompleks yang terdapatnya sebuah batu besar yang dikatakan tempat Nabi Muhammad berdiri ketika peristiwa Isra dan Mi'raj. Qubbat As-Sakhrah terletak di Baitulmuqaddis di kawasan Al-Haram asy-Syarif. Qubbat As-Sakhrah bukanlah Masjid Al-Aqsa karena Masjid Al-Aqsa terletak tidak jauh daripada bangunan ini. Qubbat Al-Sakhrah seringkali disalahartikan sebagai Masjid Omar yang merupakan tempat Umar bin Khattab bersalat ketika tiba di Baitulmuqaddis.

Inilah fitur posting atas 21 Masjid terbesar di dunia.

Senin, 27 September 2010

Shaima Al-Hammadi

Host Oman yang menyajikan TV sendiri Show di Oman Channel :

1.








































2.








































3.








































4.








































5.








































6.








































7.








































8.











Tampilan Baru Dari Rapidshare

Sekarang terdapat tampilan baru dari Rapidshare yang jauh berbeda dengan yang sebelumnya dan jauh lebih bagus, bisa anda lihat seperti gambar di bawah ini :


Sumber : http://rapidshare.com

Sungai Dalam Laut

Sungai di dalam laut. Secara ilmiah itu tidak mungkin terjadi. Seorang penyelam, Anatoly Beloshchin, mengambil gambar 'sungai di dalam laut' dari kedalaman 60 meter perairan Cenote Angelita, Mexico. 

Di kedalaman lebih dari 30 meter tim penyelam menemukan air tawar di tengah kolom air laut. Kondisi itu berubah dan penyelam kembali menemukan air laut mulai melewati kedalaman 60 meter. 

Beberapa meter dari lokasi itu akan ditemukan sebuah gua. Di bagian bawah dekat gua itu tim penyelam menemukan sebuah sungai lengkap dengan pohon dan dedaunan yang mengapung di kolom air itu. 

Ternyata lokasi itu bukanlah sungai seperti yang terlihat di daratan. Tetapi, suasana itu memang mirip sungai lengkap dengan lapisan seperti air yang berwarna agak kecoklatan. 

Tapi tunggu dulu, warna kecoklatan itu bukanlah berasal dari air tawar. Disebutkan, bagian kecoklatan yang mirip air sungai itu adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfida. Gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran. 

Secara keseluruhan, tim penyelam menemukan itu adalah kondisi yang sangat mengejutkan dan menakjubkan untuk dipandang. 

Penemuan sungai dalam laut ini ditemukan oleh Mr.Costeau. Fenomena ini dapat terlihat pada gambar dibawah ini :










































































































































































Begitulah kebesaran Allah.

Kapan terakhir kita Sholat

Beberapa pertanyaan dan pernyataan untuk dijawab masing-masing...

Kapan terakhir kita Sholat? Dzuhur tadi? Subuh? Isya? kemarin? dua hari yang lalu? Sholat Jumat minggu lalu? sebulan yang lalu? atau malah Sholat Idul Adha yang lalu? atau malah terakhir pas kita masih sekolah.....
Sadarkah kita kalo Sholat itu Tiang agama, ibarat bangunan, sholat adalah penopangnya. kalo ga ada tiang maka bangunan ambruk walau sebagus apapun pondasi, atap dsb. walau gentengnya terbuat dari emas, kalo tiangnya rapuh, ambruukk..

Sama halnya dengan Sholat, kalo kita ga Sholat semua amal jadi percuma, sebanyak apapun kita bersedekah, selama apapun kita berpuasa ga ada artinya sama sekali. umumnya masih banyak saudara-saudara kita pas bulan Ramadhan berpuasa penuh satu bulan, tapi ga Sholat, artinya puasanya ga berarti, sebulan cuma berlapar-lapar dan haus doang, ga dapat berkah berbuka puasa.....

Ada yang pernah menyadari ga, Insya Allah nanti ketika kita akan dihisab di akhirat Sholat adalah amalan yang pertama dilihat, artinya kalo Sholatnya baik, maka amalan yang lain ikut tertular baik walaupun sedikit. Sebaliknya kalo Sholat kita jelek, sering meninggalkan, maka amalan lain tidak akan dilihat walau banyak... Jadi pointnya adalah Sholat pembuka segala amal kita.....

Jadi tunggu apalagi??? mulailah berhitung dari sekarang... jangan tinggalkan Sholat wajib.. sekalipun!!! !!!!!! walaupun uzur. kalo ga bisa berdiri bisa duduk, ga bisa duduk bisa berbaring, ga bisa bergerak dengan berkedip mata, yang penting niatkan hati untuk Sholat. selama kita masih sadarkan diri, selalu tunaikan Sholat...... ..

Setelah kita mulai bisa rutin Sholat Fardhu lima waktu dalam 24 jam.. mulailah memperbaiki bentuk Sholat kita, jangan asal2an. buatlah Sholat kita anil fahsa i wal munkar (Sholat menjauhkan perbuatan keji dan mungkar), kalo kita masih berbuat keji dan mungkar maka dapat dipastikan bahwa sholat kita tidak ada nilainya. Buatlah Sholat kita menjadi ibadah yang baik.. Sholatlah di awal waktu, jangan mengulur-ulur di akhir waktu, begitu Adzan berkumandang langsung segera ambil air Wudhu dan bersholat, tinggalkan urusan duniawiii.Yang dijalan coba lah berhenti, cari Mesjid atau Mushola terdekat....

Setelah kita bisa memperbaiki sholat kita, mulailah ikuti anjuran sunnah Rasulullah SAW. khususnya bagi laki-laki, mulailah SHolat secara berjamaah di awal waktu. masih banyak yang mengira bahwa berjamaah itu hanya sunnah biasa, boleh ditinggalkan bagi laki-laki dan hanya masalah keutamaan 27 derajatnya saja.. salah... Sholat berjamaah bagi laki-laki Muslim adalah SUnnah Muakad, hanya boleh ditinggalkan bila uzur, apa uzurnya: sakit atau takut... jadi tidak ada alasan untuk tidak Sholat berjamaah. masih banyak kaum wanita bersantai ketika melihat suaminya tidak melakukan Sholat berjamaah di Masjid atau Mushola, sayang sekali.. ada beberapa riwayat mengatakan bahwa siapapun laki-laki muslim yang tidak uzur lalu tidak Sholat berjamah, maka tidak ada nilai pahala sholatnya, hanya menggugurkan kewajiban saja.... mulailah kita latih diri kita dari sejkarang untuk Sholat Fardhu berjamaah di awal waktu....

Jadi teman temin, kalau ingin hidup kita berkah.. amal kita dinilai baik oleh Allah kelak di hari kiamat... amalan kita yang lain menjadi ikut baik... Jangan tinggalkan Sholat Fardhu karena meninggalkan Sholat Fardhu adalah dosa, mendekatkan kepada kekufuran... . setiap suara adzan menggema cepatlah ambil air wudhu, lalu berjamaah sholat dengan siapa saja.....

Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang tidak mengikuti sunnahku, maka ia bukan bagian dari umatku"

Semoga dapat dimengerti dan dimanfaatkan...

Mitos Kartini dan Rekayasa Sejarah

Ada yang menarik pada Jurnal Islamia (INSISTS-Republika) edisi 9 April 2009 lalu. Dari empat halaman jurnal berbentuk koran yang membahas tema utama tentang Kesetaraan Gender, ada tulisan sejarawan Persis Tiar Anwar Bahtiar tentang Kartini. Judulnya: “Mengapa Harus Kartini?”

Sejarawan yang menamatkan magister bidang sejarah di Universitas Indonesia ini mempertanyakan: Mengapa Harus Kartini? Mengapa setiap 21 April bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini? Apakah tidak ada wanita Indonesia lain yang lebih layak ditokohkan dan diteladani dibandingkan Kartini?

Menyongsong tanggal 21 April 2009 kali ini, sangatlah relevan untuk membaca dan merenungkan artikel yang ditulis oleh Tiar Anwar Bahtiar tersebut. Tentu saja, pertanyaan bernada gugatan seperti itu bukan pertama kali dilontarkan sejarawan. Pada tahun 1970-an, di saat kuat-kuatnya pemerintahan Orde Baru, guru besar Universitas Indonesia, Prof. Dr. Harsja W. Bachtiar pernah menggugat masalah ini. Ia mengkritik 'pengkultusan' R.A. Kartini sebagai pahlawan nasional Indonesia.

Dalam buku Satu Abad Kartini (1879-1979), (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1990, cetakan ke-4), Harsja W. Bahtiar menulis sebuah artikel berjudul “Kartini dan Peranan Wanita dalam Masyarakat Kita”. Tulisan ini bernada gugatan terhadap penokohan Kartini. “Kita mengambil alih Kartini sebagai lambang emansipasi wanita di Indonesia dari orang-orang Belanda. Kita tidak mencipta sendiri lambang budaya ini, meskipun kemudian kitalah yang mengembangkannya lebih lanjut,” tulis Harsja W. Bachtiar, yang menamatkan doktor sosiologinya di Harvard University.

Harsja juga menggugat dengan halus, mengapa harus Kartini yang dijadikan sebagai simbol kemajuan wanita Indonesia. Ia menunjuk dua sosok wanita yang hebat dalam sejarah Indonesia. Pertama, Sultanah Seri Ratu Tajul Alam Safiatuddin Johan Berdaulat dari Aceh dan kedua, Siti Aisyah We Tenriolle dari Sulawesi Selatan. Anehnya, tulis Harsja, dua wanita itu tidak masuk dalam buku Sejarah Setengah Abad Pergerakan Wanita Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1978), terbitan resmi Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Tentu saja Kartini masuk dalam buku tersebut.

Padahal, papar Harsja, kehebatan dua wanita itu sangat luar biasa. Sultanah Safiatudin dikenal sebagai sosok yang sangat pintar dan aktif mengembangkan ilmu pengatetahuan. Selain bahasa Aceh dan Melayu, dia menguasai bahasa Arab, Persia, Spanyol dan Urdu. Di masa pemerintahannya, ilmu dan kesusastraan berkembang pesat. Ketika itulah lahir karya-karya besar dari Nuruddin ar-Raniry, Hamzah Fansuri, dan Abdur Rauf. Ia juga berhasil menampik usaha-usaha Belanda untuk menempatkan diri di daerah Aceh. VOC pun tidak berhasil memperoleh monopoli atas perdagangan timah dan komoditi lainnya. Sultanah memerintah Aceh cukup lama, yaitu 1644-1675. Ia dikenal sangat memajukan pendidikan, baik untuk pria maupun untuk wanita. 

Tokoh wanita kedua yang disebut Harsja Bachriar adalah Siti Aisyah We Tenriolle. Wanita ini bukan hanya dikenal ahli dalam pemerintahan, tetapi juga mahir dalam kesusastraan. B.F. Matthes, orang Belanda yang ahli sejarah Sulawesi Selatan, mengaku mendapat manfaat besar dari sebuah epos La-Galigo, yang mencakup lebih dari 7.000 halaman folio. Ikhtisar epos besar itu dibuat sendiri oleh We Tenriolle. Pada tahun 1908, wanita ini mendirikan sekolah pertama di Tanette, tempat pendidikan modern pertama yang dibuka baik untuk anak-anak pria maupun untuk wanita. 

Penelusuran Prof. Harsja W. Bachtiar terhadap penokohan Kartini akhirnya menemukan kenyataan, bahwa Kartini memang dipilih oleh orang Belanda untuk ditampilkan ke depan sebagai pendekar kemajuan wanita pribumi di Indonesia. Mula-mula Kartini bergaul dengan Asisten-Residen Ovink suami istri. Adalah Cristiaan Snouck Hurgronje, penasehat pemerintah Hindia Belanda, yang mendorong J.H. Abendanon, Direktur Departemen Pendidikan, Agama dan Kerajinan, agar memberikan perhatian pada Kartini tiga bersaudara.

Harsja menulis tentang kisah ini: “Abendanon mengunjungi mereka dan kemudian menjadi semacam sponsor bagi Kartini. Kartini berkenalan dengan Hilda de Booy-Boissevain, istri ajudan Gubernur Jendral, pada suatu resepsi di Istana Bogor, suatu pertemuan yang sangat mengesankan kedua belah pihak.” 

Ringkasnya, Kartini kemudian berkenalan dengan Estella Zeehandelaar, seorang wanita aktivis gerakan Sociaal Democratische Arbeiderspartij (SDAP). Wanita Belanda ini kemudian mengenalkan Kartini pada berbagai ide modern, terutama mengenai perjuangan wanita dan sosialisme. Tokoh sosialisme H.H. van Kol dan penganjur “Haluan Etika” C.Th. van Deventer adalah orang-orang yang menampilkan Kartini sebagai pendekar wanita Indonesia.

Lebih dari enam tahun setelah Kartini wafat pada umur 25 tahun, pada tahun 1911, Abendanon menerbitkan kumpulan surat-surat Kartini dengan judul Door Duisternis tot Lich. Kemudian terbit juga edisi bahasa Inggrisnya dengan judul Letters of a Javaness Princess. Beberapa tahun kemudian, terbit terjemahan dalam bahasa Indonesia dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran (1922).

Dua tahun setelah penerbitan buku Kartini, Hilda de Booy-Boissevain mengadakan prakarsa pengumpulan dana yang memungkinkan pembiayaan sejumlah sekolah di Jawa Tengah. Tanggal 27 Juni 1913, didirikan Komite Kartini Fonds, yang diketuai C.Th. van Deventer. Usaha pengumpulan dana ini lebih memperkenalkan nama Kartini, serta ide-idenya pada orang-orang di Belanda. Harsja Bachtriar kemudian mencatat: “Orang-orang Indonesia di luar lingkungan terbatas Kartini sendiri, dalam masa kehidupan Kartini hampir tidak mengenal Kartini dan mungkin tidak akan mengenal Kartini bilamana orang-orang Belanda ini tidak menampilkan Kartini ke depan dalam tulisan-tulisan, percakapan-percakap an maupun tindakan-tindakan mereka.”

Karena itulah, simpul guru besar UI tersebut: “Kita mengambil alih Kartini sebagai lambang emansipasi wanita di Indonesia dari orang-orang Belanda. Kita tidak mencipta sendiri lambang budaya ini, meskipun kemudian kitalah yang mengembangkannya lebih lanjut.”

Harsja mengimbau agar informasi tentang wanita-wanita Indonesia yang hebat-hebat dibuka seluas-luasnya, sehingga menjadi pengetahuan suri tauladan banyak orang. Ia secara halus berusaha meruntuhkan mitos Kartini: “Dan, bilamana ternyata bahwa dalam berbagai hal wanita-wanita ini lebih mulia, lebih berjasa daripada R.A. Kartini, kita harus berbangga bahwa wanita-wanita kita lebih hebat daripada dikira sebelumnya, tanpa memperkecil penghargaan kita pada RA Kartini.”

Dalam artikelnya di Jurnal Islamia (INSISTS-Republika, 9/4/2009), Tiar Anwar Bahtiar juga menyebut sejumlah sosok wanita yang sangat layak dimunculkan, seperti Dewi Sartika di Bandung dan Rohana Kudus di Padang (kemudian pindah ke Medan). Dua wanita ini pikiran-pikirannya memang tidak sengaja dipublikasikan. Tapi yang mereka lakukan lebih dari yang dilakukan Kartini. Berikut ini paparan tentang dua sosok wanita itu, sebagaimana dikutip dari artikel Tiar Bahtiar.

Dewi Sartika (1884-1947) bukan hanya berwacana tentang pendidikan kaum wanita. Ia bahkan berhasil mendirikan sekolah yang belakangan dinamakan Sakola Kautamaan Istri (1910) yang berdiri di berbagai tempat di Bandung dan luar Bandung. Rohana Kudus (1884-1972) melakukan hal yang sama di kampung halamannya. Selain mendirikan Sekolah Kerajinan Amal Setia (1911) dan Rohana School (1916), Rohana Kudus bahkan menjadi jurnalis sejak di Koto Gadang sampai saat ia mengungsi ke Medan. Ia tercatat sebagai jurnalis wanita pertama di negeri ini.

Kalau Kartini hanya menyampaikan ide-idenya dalam surat, mereka sudah lebih jauh melangkah: mewujudkan ide-ide dalam tindakan nyata. Jika Kartini dikenalkan oleh Abendanon yang berinisiatif menerbitkan surat-suratnya, Rohana menyebarkan idenya secara langsung melalui koran-koran yang ia terbitkan sendiri sejak dari Sunting Melayu (Koto Gadang, 1912), Wanita Bergerak (Padang), Radio (padang), hingga Cahaya Sumatera (Medan).

Bahkan kalau melirik kisah-kisah Cut Nyak Dien, Tengku Fakinah, Cut Mutia, Pecut Baren, Pocut Meurah Intan, dan Cutpo Fatimah dari Aceh, klaim-klaim keterbelakangan kaum wanita di negeri pada masa Kartini hidup ini harus segera digugurkan. Mereka adalah wanita-wanita hebat yang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Aceh dari serangan Belanda. Tengku Fakinah, selain ikut berperang juga adalah seorang ulama-wanita. Di Aceh, kisah wanita ikut berperang atau menjadi pemimpin pasukan perang bukan sesuatu yang aneh. Bahkan jauh-jauh hari sebelum era Cut Nyak Dien dan sebelum Belanda datang ke Indonesia, Kerajaan Aceh sudah memiliki Panglima Angkatan Laut wanita pertama, yakni Malahayati.

Jadi, ada baiknya bangsa Indonesia bisa berpikir lebih jernih: Mengapa Kartini? Mengapa bukan Rohana Kudus? Mengapa bukan Cut Nyak Dien? Mengapa Abendanon memilih Kartini? Dan mengapa kemudian bangsa Indonesia juga mengikuti kebijakan itu? Cut Nyak Dien tidak pernah mau tunduk kepada Belanda. Ia tidak pernah menyerah dan berhenti menentang penjajahan Belanda atas negeri ini.

Meskipun aktif berkiprah di tengah masyarakat, Rohana Kudus juga memiliki visi keislaman yang tegas. “Perputaran zaman tidak akan pernah membuat wanita menyamai laki-laki. Wanita tetaplah wanita dengan segala kemampuan dan kewajibannya. Yang harus berubah adalah wanita harus mendapat pendidikan dan perlakukan yang lebih baik. Wanita harus sehat jasmani dan rohani, berakhlak dan berbudi pekerti luhur, taat beribadah yang kesemuanya hanya akan terpenuhi dengan mempunyai ilmu pengetahuan,” begitu kata Rohana Kudus.

Seperti diungkapkan oleh Prof. Harsja W. Bachtiar dan Tiar Anwar Bahtiar, penokohan Kartini tidak terlepas dari peran Belanda. Harsja W. Bachtiar bahkan menyinggung nama Snouck Hurgronje dalam rangkaian penokohan Kartini oleh Abendanon. Padahal, Snouck adalah seorang orientalis Belanda yang memiliki kebijakan sistematis untuk meminggirkan Islam dari bumi Nusantara. Pakar sejarah Melayu, Prof. Naquib al-Attas sudah lama mengingatkan adanya upaya yang sistematis dari orientalis Belanda untuk memperkecil peran Islam dalam sejarah Kepulauan Nusantara.

Dalam bukunya, Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu ((Bandung: Mizan, 1990, cet. Ke-4), Prof. Naquib al-Attas menulis tentang masalah ini:

“Kecenderungan ke arah memperkecil peranan Islam dalam sejarah Kepulauan ini, sudah nyata pula, misalnya dalam tulisan-tulisan Snouck Hurgronje pada akhir abad yang lalu. Kemudian hampir semua sarjana-sarjana yang menulis selepas Hurgronje telah terpengaruh kesan pemikirannya yang meluas dan mendalam di kalangan mereka, sehingga tidak mengherankan sekiranya pengaruh itu masih berlaku sampai dewasa ini.”

Apa hubungan Kartini dengan Snouck Hurgronje? Dalam sejumlah suratnya kepada Ny. Abendanon, Kartini memang beberapa kali menyebut nama Snouck. Tampaknya, Kartini memandang orientalis-kolonial is Balanda itu sebagai orang hebat yang sangat pakar dalam soal Islam. Dalam suratnya kepada Ny. Abendanon tertanggal 18 Februari 1902, Kartini menulis:

”Salam, Bidadariku yang manis dan baik!... Masih ada lagi suatu permintaan penting yang hendak saya ajukan kepada Nyonya. Apabila Nyonya bertemu dengan teman Nyonya Dr. Snouck Hurgronje, sudikah Nyonya bertanya kepada beliau tentang hal berikut: ”Apakah dalam agama Islam juga ada hukum akil balig seperti yang terdapat dalam undang-undang bangsa Barat?” Ataukah sebaiknya saya memberanikan diri langsung bertanya kepada beliau? Saya ingin sekali mengetahui sesuatu tentang hak dan kewajiban perempuan Islam serta anak perempuannya.” (Lihat, buku Kartini: Surat-surat kepada Ny. R.M. Abendanon-Mandri dan Suaminya, (penerjemah: Sulastin Sutrisno), (Jakarta: Penerbit Djambatan, 2000), hal. 234-235). 

Melalui bukunya, Snouck Hurgronje en Islam (Diindonesiakan oleh Girimukti Pusaka, dengan judul Snouck Hurgronje dan Islam, tahun 1989), P.SJ. Van Koningsveld memaparkan sosok dan kiprah Snouck Hurgronje dalam upaya membantu penjajah Belanda untuk ’menaklukkan Islam’. Mengikuti jejak orientalis Yahudi, Ignaz Goldziher, yang menjadi murid para Syaikh al-Azhar Kairo, Snouck sampai merasa perlu untuk menyatakan diri sebagai seorang muslim (1885) dan mengganti nama menjadi Abdul Ghaffar. Dengan itu dia bisa diterima menjadi murid para ulama Mekkah. Posisi dan pengalaman ini nantinya memudahkan langkah Snouck dalam menembus daerah-daerah Muslim di berbagai wilayah di Indonesia. 

Menurut Van Koningsveld, pemerintah kolonial mengerti benar sepak terjang Snouck dalam ’penyamarannya’ sebagai Muslim. Snouck dianggap oleh banyak kaum Muslim di Nusantara ini sebagai ’ulama’. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai ”Mufti Hindia Belanda’. Juga ada yang memanggilnya ”Syaikhul Islam Jawa”. Padahal, Snouck sendiri menulis tentang Islam: ”Sesungguhnya agama ini meskipun cocok untuk membiasakan ketertiban kepada orang-orang biadab, tetapi tidak dapat berdamai dengan peradaban modern, kecuali dengan suatu perubahan radikal, namun tidak sesuatu pun memberi kita hak untuk mengharapkannya.” (hal. 116).

Snouck Hurgronje (lahir: 1857) adalah adviseur pada Kantoor voor Inlandsche zaken pada periode 1899-1906. Kantor inilah yang bertugas memberikan nasehat kepada pemerintah kolonial dalam masalah pribumi. Dalam bukunya, Politik Islam Hindia Belanda, (Jakarta: LP3ES, 1985), Dr. Aqib Suminto mengupas panjang lebar pemikiran dan nasehat-nasehat Snouck Hurgronje kepada pemerintah kolonial Belanda. Salah satu strateginya, adalah melakukan ‘pembaratan’ kaum elite pribumi melalui dunia pendidikan, sehingga mereka jauh dari Islam. Menurut Snouck, lapisan pribumi yang berkebudayaan lebih tinggi relatif jauh dari pengaruh Islam. Sedangkan pengaruh Barat yang mereka miliki akan mempermudah mempertemukannya dengan pemerintahan Eropa. Snouck optimis, rakyat banyak akan mengikuti jejak pemimpin tradisional mereka. Menurutnya, Islam Indonesia akan mengalami kekalahan akhir melalui asosiasi pemeluk agama ini ke dalam kebudayaan Belanda. Dalam perlombaan bersaing melawan Islam bisa dipastikan bahwa asosiasi kebudayaan yang ditopang oleh pendidikan Barat akan keluar sebagai pemenangnya. Apalagi, jika didukung oleh kristenisasi dan pemanfaatan adat. (hal. 43).

Aqib Suminto mengupas beberapa strategi Snouck Hurgronje dalam menaklukkan Islam di Indonesia: “Terhadap daerah yang Islamnya kuat semacam Aceh misalnya, Snouck Hurgronje tidak merestui dilancarkan kristenisasi. Untuk menghadapi Islam ia cenderung memilih jalan halus, yaitu dengan menyalurkan semangat mereka kearah yang menjauhi agamanya (Islam) melalui asosiasi kebudayaan.” (hal. 24).

Itulah strategi dan taktik penjajah untuk menaklukkan Islam. Kita melihat, strategi dan taktik itu pula yang sekarang masih banyak digunakan untuk ‘menaklukkan’ Islam. Bahkan, jika kita cermati, strategi itu kini semakin canggih dilakukan. Kader-kader Snouck dari kalangan ‘pribumi Muslim’ sudah berjubel. Biasanya, berawal dari perasaan ‘minder’ sebagai Muslim dan silau dengan peradaban Barat, banyak ‘anak didik Snouck’ – langsung atau pun tidak – yang sibuk menyeret Islam ke bawah orbit peradaban Barat. Tentu, sangat ironis, jika ada yang tidak sadar, bahwa yang mereka lakukan adalah merusak Islam, dan pada saat yang sama tetap merasa telah berbuat kebaikan.

Source: http://www.insistnet.com